21 Nov 2019
kembali ke listSidoarjo - Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang lalu Lintas dan Angkutan Jalan, serta Peraturan menteri Perhubungan PM75 Tahun 2015 Tentang Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak, serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas, PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Studi Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN) pengembangan bandar udara, pada Kamis (21/11).
“Studi ini sangat penting dan menjadi fokus kami selaku pengelola Bandara. Karena setiap rencana pembangunan pusat kegiatan, pemukiman, dan infrastruktur yang akan menimbulkan gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas, wajib untuk dilakukan studi ANDALALIN. Jangan sampai ketika pembangunan berjalan, justru menimbulkan kemacetan tanpa solusi,” ujar General Manager Bandar Udara Internasional Juanda, Heru Prasetyo.
Betempat di Sofia Front One Hotel Juanda, kegiatan ini bertujuan untuk mengkaji berbagai usulan penataan jaringan dan manajemen lalu lintas terhadap kinerja ruas dan persimpangan pada jalan-jalan kolektor dan lokal di sekitar rencana kawasan, serta memberikan rekomendasi mengenai penempatan titik akses, rambu, dan sirkulasi parkir pada lahan pembangunan, baik di tahap konstruksi maupun operasional, untuk mendapatkan Surat Keputusan Persetujuan Hasil ANDALALIN dari Kementrian Perhubungan.
Pada pelaksanaannya, Focus Group Discussion ini bekerja sama dengan Sukma Rahardian, perwakilan konsultan dari Dumai GEO Tech, untuk memandu mengkaji lalu lintas secara komprehensif terhadap lingkup kawasan (lalu lintas eksternal) di sekitar Bandar Udara Juanda Surabaya; memberikan konsultasi teknis mengenai akses, sirkulasi, dan rekomendasi di dalam kawasan pembangunan (lalu lintas internal) dalam rangka meminimalisir gangguan lalu lintas terhadap jalan utama; serta optimalisasi akses dan pola sirkulasi kendaraan internal (jaringan jalan internal dan parkir) yang dibangun.
Hasil studi ANDALALIN Pengembangan Bandar Udara Internasional Juanda ini nantinya akan menjadi rekomendasi dalam mengatasi permasalahan manajemen lalu lintas, baik saat konstruksi berlangsung, hingga pada operasional bandara. “Saran dan masukan dari Bapak/Ibu dapat menyempurnakan dokumen yang tengah disusun, untuk kemudian dinilai oleh Direktorat Perhubungan Darat,” tutup Heru.