en id

Kawasan Bandara Juanda Terintegrasi Mendesak Direalisasikan

08 May 2014

kembali ke list


SURABAYA — Pemerintah Provinsi Jawa Timur menilai pembangunan kawasan bandara yang terintegrasi dengan fasilitas pendukung (city airport) mendesak direalisasikan di Bandara Juanda.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Jawa Timur Zainal Abidin menguraikan pengembangan bandara terintegrasi dengan kawasan pendukung mendesak karena fasilitas yang ada sudah kelebihan beban.

Oleh karena itu, lanjut dia, Pemprov Jawa Timur setuju bila ada pengembangan kawasan terintegrasi seluas 4.000 hektare. Rencana tersebut memungkinkan dan sudah diakomodasi di rencana tata ruang dan wilayah.

"Memang kalau seluas itu ada kawasan hijau yang kena tapi tidak terlalu banyak sehingga akan disesuaikan atau dikonstruksi ulang," jelasnya, Senin (5/5/2014).

Menurutnya, pemerintah daerah sudah menyesuaikan fungsi pemanfaatan ruang, bahkan sudah mencadangkan lahan untuk keperluan tersebut. Meski demikian secara teknis pengembangan tetap bertumpu pada Angkasa Pura I.

Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Jawa Timur Wahid Wahyudi menguraikan Bandara Juanda biasa digunakan militer dan komersial, sehingga saat kedua fungsi berjalan saat jam sibuk jarak antarpenerbangan bisa 1 menit. Selain itu penumpang di sana 17 juta orang melebihi kapasitas layanan ideal 15 juta orang.

Oleh karena itu, lanjut dia, ada dorongan dari Pemprov Jawa Timur agar dibangun landasan pacu kedua dan terminal penumpang 3. Bahkan, bila memungkinkan dibangun pula landasan pacu ketiga.

"Jadi nanti tidak sekadar bandara tapi juga dibangun pusat perbelanjaan. Konsep itu sedang dikaji perencanaannya," jelasnya.

Menurutnya, bila landasan pacu kedua yang direncanakan bisa sepanjang 3.600 meter maka diperlukan reklamasi. Pasalnya, landasan itu tidak bisa tepat bersebelahan dengan yang ada sekarang.

"Pemerintah daerah baik Sidoarjo, Surabaya maupun Jawa Timur dalam konteks ini bertugas mengamankan fungsi lahannya," tegasnya.

Dalam sejumlah kesempatan, Angkasa Pura I menguraikan ada 2 opsi pengembangan Bandara Juanda.  Pilihannya, menambah 600 meter landasan yang saat ini 3.000 meter atau membuat landasan pacu baru.

Bila opsi pertama dijalankan maka perlu perluasan terminal dari 61.000 meter persegi menjadi 95.000 meter persegi. Sedangkan bila pilihan kedua dijalankan maka perlu dibangun landasan pacu sepanjang 3.600 meter persegi plus terminal penumpang 3.

Rencana tersebut berdasar prediksi pada 2015 mendatang pergerakan pesawat di Juanda 166.208 kali dengan 21 juta penumpang. Pergerakan pesawat diprediksi meningkat hingga 325.047 pada 2025 dengan penumpang 82 juta orang.

link : http://surabaya.bisnis.com/read/20140506/4/71088/kawasan-bandara-juanda-terintegrasi-mendesak-direalisasikan