Sidoarjo - Beragam upaya untuk melestarikan seni dan budaya serta mempromosikan potensi wisata Sidoarjo terus dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat sendiri. Salah satunya komunitas Visit Sidoarjo yang menaruh kepedulian pada seni dan budaya serta destinasi wisata yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Bekerjasama dengan PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Juanda Surabaya, komunitas Visit Sidoarjo menggelar penampilan Sendratari di Anjungan Terminal 1 Bandara Juanda, Sabtu (1/9).
Kerjasama ini bukan yang pertama, sebelumnya beberapa kali telah dilaksanakan penampilan tari dan seni khas Sidoarjo lainnya di Bandara Juanda. Namun, penampilan kali ini terasa lebih berkesan karena merupakan penampilan perdana dengan jumlah 200 penari. "Bandara Juanda Surabaya sebagai mitra pemerintah daerah, memberikan ruang dan dukungan bagi upaya pelestarian budaya daerah dan promosi wisata. Tidak hanya menyuguhkan hiburan bagi pengguna jasa, kegiatan seperti ini juga dilaksanakan dengan tujuan menumbuhkan kecintaan pada budaya daerah terutama bagi generasi-generasi muda penerus bangsa," ungkap Yuristo Ardhi Communication & Legal Section Head. Selain sebagai upaya pelestarian kebudayaan, penampilan Sendratari oleh Visit Sidoarjo juga digelar dalam rangka mengumpulkan donasi bagi korban bencana di Lombok.
Sebanyak 200 penari dari sanggar tari dan sekolah tari se-Kabupaten Sidoarjo yang dikoordinir Sanggar Tari dan Modelling Rizky Budoyo Jawa Timur tersebut juga tampil sebagai rangkaian persiapan pemecahan rekor MURI 7.000 penari Yuk Kupang, Oktober mendatang.
Candra Nontah, Ketua Komunitas Visit Sidoarjo menyampaikan keinginannya agar Sidoarjo lebih dikenal oleh masyarakat luas. "Batik khas Sidoarjo juga memiliki potensi yang sangat baik untuk dipromosikan agar lebih dicintai masyarakat. Para penari yang hari ini tampil juga memakai kain batik khas Sidoarjo. Harapan kami melalui kegiatan tampil di ruang publik salah satunya di Bandara semacam ini, Sidoarjo lebih dikenal di dunia luar, bukan hanya makanan kupang saja, melainkan juga lainnya. Seperti seni tradisionalnya, monumen Jayandaru dan lainnya. Seharusnya ini bisa dijadikan ikon wisata di Sidoarjo," ungkapnya.
Kegiatan Sendratari ini diantaranya menampilkan beberapa tarian seperti Sendratari Visit Sidoarjo, Tari Ngremo Jombang, Tari Yuk Kupang, Tari Anoman dan Tari Ikan.
Salah satu pengunjung bandara, Novi merasa terhibur dengan adanya penampilan tari ini “Sambil menggunggu keluarga landing dan lumayan menghibur jadi gak jenuh nunggu di bandara. Selain itu budaya daerah juga harus diberikan kesempatan untuk tampil selain seni-seni modern,” ujar Novi.
Salah satu peserta tari Endar Larasati yang ikut tampil di bandara berharap, “Agar masyarakat tahu Sidoarjo bukan hanya dari bencananya tapi melalui tari dan budaya nya,” harap Endar.
Terima Kasih
Humas Bandara Internasional Juanda