SIDOARJO – Pelantikan pegawai
aviation security (avsec) Sabtu malam (10/10) berlangsung
mendebarkan. Kegiatan yang menutup rangkaian Diklat Basic Avsec tersebut
diwarnai atraksi kebal terhadap api. Setiap peserta diharapkan melewati bara
api yang diletakkan di lapangan samping gedung serbaguna kompleks Angkasa
Pura Office Building Juanda. Api itu harus mampu dilalui dengan bertelanjang
kaki.
Atraksi tersebut merupakan bagian dari hipnoterapi atau terapi sugesti.
Sebanyak 151 petugas pengamanan bandara dibekali terapi itu agar mentanya
semakin kuat. Terutama saat menghadapi penumpang yang membawa barang
terlarang dan berbahaya. Kesiagaan tersebut menjadi kewajiban
avsec saat melayani dan mengawasi ribuan hingga puluhan ribu
penumpang masuk dan keluar terminal.
“Kami berikan materi power mind (kekuatan
pikiran) agar para avsec ini tidak sampai
kecolongan,†ungkap Human Capital and General Affair Director Angkasa
Pura I, Saptandri Widiyanto. Selama ini, penyelundupan barang terlarang
sering menggunakan berbagai modus. Mulai menenteng barang masuk kabin
pesawat hingga dikemas dalam koper khusus untuk masuk bagasi. Penguatan
mental tersebut juga mampu menangkal kemungkinan penumpang melakukan aksi
gendam.
Personel avsec yang mengikuti diklat dasar berasal dari
tiga angkatan, yakni IX, X, dan XI. “Mereka merupakan tulang punggung
13 bandara di kawasan Indonesia Timur yang dikelola Angkasa Pura I,â€
lanjut Saptandri. Tiga belas bandara itu antara lain, Bandara I Gusti Ngurah
Rai Denpasar, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar,
Bandara Lombok Praya, Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Adisutjipto
Yogyakarta, Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan,
Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Sam Ratulangi Manado, Bandara
Pattimura Ambon, Bandara El Tari Kupang, dan Bandara Frans Kaisiepo
Biak.
Diklat dasar berlangsung sejak pertengahan September lalu. Berbagai materi
dalam ruangan dan praktik luar lapangan diberikan kepada avsec
untuk mengantongi lisensi sekuriti keamanan penerbangan. Mereka juga
menjalani latihan dasar disiplin dan bela negara di Pusat Latihan dan
Pendidikan Dasar Kemiliteran Juanda. [PD/Sumber: Jawa Pos]