Tradisi Ojung adalah seni tradisi saling pukul badan dengan menggunakan senjata rotan yang dimainkan ole dua orang di Probolinggo. Kedua peserta Ojung akan saling bergantian memukul tubuh lawannya jika salah satu peserta memukul maka lawannya akan berusaha menangkis dan menghindar.
Tradisi ini memiliki tujuan untuk menghindari datangnya bencana alam atau tolak bala dan selalu diselenggarakan pada setiap tahun. Keunikan lainnya dari tradisi ini adalah sebelum acara dimulai, warga selalu melakukan ritual terlebih dahulu berupa permohonan doa kepada yang Maha Kuasa, agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar tanpa ganjalan yang diinginkan.
Selama pertandingan, musik tradisional yang disebut Okol dan kidungan Madura menambah semarak tradisi Ojung tersebut. Alat musik yang jarang dijumpai di daerah lain ini terdiri dari 3 buah Dung – Dung (akar pohon siwalan) yang dilubangi ditengahnya sehingga bunyinya seperti bas, dan kerca serta satu alat musik kleningan sebagai pengatur lagu.